Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Memilih Hosting yang Tepat untuk Pemula

Banyak orang merasa kebingungan dalam memilih web hosting yang pas dan tepat untuk websitenya. Khususnya bagi pemula yang baru berkecimpung dalam dunia website. Namun jangan khawatir, kali ini akan Kita berikan tips memilih Hosting yang sesuai dengan website anda!

Untuk memilih suatu Hosting, bukan hanya harga dan disk spacenya saja yang perlu diperhatikan. Anda juga harus menyesuaikan dengan website yang ingin anda buat. Misalnya website apa yang ingin dibuat, berapa estimasi pengunjung per harinya, perlu akses SSH atau tidak, perlu kecepatan tinggi atau tidak dan sebagainya. Hal tersebut sangatlah berpengaruh ketika anda memilih Hosting. Bisa dibayangkan ketika anda membuat website toko online yang diakses 1000 pengunjung tiap harinya. 

Tentu saja Hosting yang anda pilih juga harus dapat menampung sekitar 1000 pengunjung, memiliki Core CPU dan RAM yang cukup serta kapasitas kurang lebih 2 GB. Anda tidak bisa memilih Hosting dengan kapasitas hanya 300 MB. Bisa - bisa toko online anda tidak akan maksimal dan mengalami overload atau resource limit. Hosting dikatakan pas atau tepat jika sesuai dengan website yang ingin dibuat. Tidak lebih dan tidak kurang. Untuk apa membeli Hosting yang paling murah namun tidak dapat digunakan secara maksimal.

Untuk memilih Hosting yang tepat anda harus memperhatikan resource dalam web hosting. Resource ini tentu saja akan berpengaruh terhadap kinerja suatu website. Bagi anda yang masih pemula, terkadang merasa asing dengan istilah dalam hosting seperti CPU, RAM, SSD Disk Space, Bandwith, VMEM, PMEM dan sebagainya. jangan bingung Kita akan jelaskan satu persatu semampu kita.

Bandwidth
Bandwidth adalah jumlah transfer data yang dihitung dalam satuan waktu bit per second (bps). Atau dengan kata lain, bandwidth merupakan kapasitas maksimal jalur komunikasi untuk melakukan proses pengiriman dan penerimaan data dalam hitungan detik. Koneksi internet dengan bandwidth yang lebih besar dapat memindahkan sejumlah data (misalnya file video) jauh lebih cepat daripada koneksi internet dengan bandwidth yang lebih rendah.

CPU
CPU atau Central Processing Unit merupakan salah satu perangkat komputer yang melaksanakan instruksi dari perangkat lunak di komputer. Intinya, CPU ini merupakan otaknya komputer. Di dalam CPU terdapat processor (core) yang berfungsi untuk mengatur semua aktifitas yang ada pada komputer. Hosting merupakan petak - petak (kavling) dari suatu server komputer. Nah, CPU inilah yang akan melaksanakan apa yang diinstruksikan oleh perangkat lunak. Dan perangkat lunak yang dimaksud ialah website. Jadi, ketika anda melakukan “klik” tombol yang ada di website, CPU akan melaksanakan instruksi tersebut. Untuk itu, pemilihan Core pada CPU sangatlah penting untuk diperhatikan. Biasanya, Hosting dengan Core 0,5 GHz – 1 GHz sudah lebih dari cukup untuk menampung website biasa. Namun untuk kebutuhan bisnis, Kami sarankan untuk menggunakan Hosting dengan Core CPU standar 2 GHz agar performanya maksimal.

RAM
RAM (Random Access Memory) merupakan suatu memori tempat penyimpanan data sementara. Semakin besar RAM yang dimiliki maka Hosting akan semakin cepat dalam memproses website.

SSD Disk Space
SSD Disk Space merupakan kapasitas dari Hosting itu sendiri. Anda tahu Hardisk? Nah, hampir sama seperti itu. Namun, hardisk tidak dapat memberikan performa yang bagus untuk sebuah Hosting. Layanan Hosting yang bagus, pasti akan menyediakan SSD (Solid State Drive) sebagai media penyimpanannya.

Inodes
Inodes merupakan jumlah file yang bisa ditampung oleh satu akun hosting. Jika inodes penuh maka tentu saja akan berpengaruh terhadap performa hosting.

VMEM dan PMEM
VMEM adalah Virtual Memory sedangkan PMEM merupakan Physical Memory. VMEM (Virtual Memory) yaitu memori virtual yang diambil dari SSD. PMEM merupakan memori fisik yang ada di RAM. Biasanya ukuran RAM akan sama dengan PMEM. Semakin besar PMEM yang dimiliki Hosting, maka proses website akan semakin cepat.

EP dan ENPROC
EP singkatan dari Entry Processes. Entry Process ini akan mengatur banyak script web yang berjalan tiap waktu. Misalnya, Hosting anda memiliki 15 EP. Itu artinya, dalam satu waktu (milli second) terdapat 15 pemrosesan script website. Untuk keperluan bisnis, kami sarankan untuk memilih Hosting dengan 25-40 EP. Sedangkan ENPROC merupakan Entry Number of Processes. ENPROC pada dasarnya sama dengan EP. Namun, ENPROC juga mengatur banyak script, aplikasi web server, database yang berjalan tiap waktu. Biasanya Hosting memiliki 100 ENPROC.

IO serta IOPS
IO singkatan Input Output. Kemudian IOPS yaitu Input Output Per Second. IO dan IOPS ini akan berpengaruh terhadap kecepatan Hosting. IOPS ini akan mengatur jumlah proses upload dan download dalam 1 detik.

Memcached, Akses SSH, DNS Manager, FTP
Memcached merupakan salah satu fitur untuk mempercepat aplikasi web dinamis. Dengan fitur ini, pekerjaan Hosting akan lebih ringan. Untuk anda yang memiliki website dengan tampilan yang cukup dinamis dan banyak fitur, Kita sarankan untuk memilih Hosting yang memiliki fitur ini.
SSH merupakan Secure Shell yang memperbolehkan anda untuk melihat aktivitas server, memonitor server, melihat direktori server, merestart server dan melihat job server. Apabila Hosting anda memiliki fitur ini, maka anda dapat mengakses server anda sendiri via konsol / terminal.
DNS Manager merupakan suatu kontrol panel yang akan memudahkan anda dalam urusan DNS Management. Anda dapat dengan mudah mengatur dan mengelola DNS record melalui fitur DNS Manager. Usahakan, anda memilih Hosting yang memiliki DNS Manager agar pengelolaan DNS record tidak ribet.
Sedangkan FTP (File Transfer Protocol) akan mempermudah anda dalam urusan upload file website di Hosting. Jadi, usahakan memilih Hosting yang dilengkapi dengan fitur FTP.

Tips Memilih Hosting
Sebelum membeli Hosting, pastikan anda mempersiapkan semuanya. Ini dia tips memilih Hosting supaya pas dengan website anda:
  1. Sesuaikan spesifikasi hosting dengan website yang anda buat. Jangan sampai anda memilih Hosting dengan kapasitas 48GB namun hanya digunakan untuk website pribadi. Atau jangan sampai anda memilih Hosting dengan kapasitas sedikit padahal untuk toko online yang cukup besar.
  2. Pastikan anda mempertimbangkan fitur SSH dan Memcached. Apakah website anda butuh fitur tersebut atau tidak.
  3. Pastikan anda mempertimbangkan resource yang ada dalam Hosting seperti CPU, RAM, SSD Disk Space dan sebagainya. Jangan sampai tiba - tiba anda terkejut karena website error akibat resource limit.
  4. Keamanan juga penting! Pastikan anda memilih Hosting dengan fitur dan support security yang baik. Pastikan dilengkapi dengan antivirus, antimalware serta adanya backup secara berkala. Jika memungkinkan, pilih layanan Hosting yang support dengan CloudFlare, BitNinja, Patchman, Railgun ataupun yang lainnya.
  5. Dan yang terakhir, selalu pilih Hosting dengan rincian yang jelas. Jangan mau anda dibohongi oleh penyedia jasa layanan domain dan hosting. Pastikan anda mengetahui spesifikasi Hosting yang ingin anda beli.

Posting Komentar untuk "Cara Memilih Hosting yang Tepat untuk Pemula"